Slamet Pamuji Musisi dan Guru Tuna Netra
Gelap tidak membuat seorang tuna netra asal kota Kediri Jawa Timur
menyerah untuk berkarya dalam bidang seni. Dengan ketekunan dan semangatnya
Slamet Pamuji berhasil menjadi musisi didaerahnya dan juga mengajarkan keahliannya
kepada sesama tuna netra.
Kegiatan sehari-hari Pamuji membuat lagu, sambil
membuat melodi. Pamuji menuliskannya
menjadi huruf braile pada secarik kertas. Slamet pamuji terlahir dengan
keterbatasan,dahulu ia hanya bisa melihat dengan mata kanannya namun memasuki
usia 15 tahun kondisi penglihatannya mulai menurun dan mengalami kebutaan total.
Tidak mau terpuruk dalam keadaan akhirnya pun meneruskan pendidikannya di PSBN Malang. Disitu Pamuji belajar bermain musik secara
otodidak dan melalui teman-temannya.
Kemahiran bermain keyboard ternyata merubah jalan hidupnya kala itu Ia pun sering diundang di
berbagai macam acara mulai dari pernikahan,hiburan rakyar hingga acara formal.
Melihat kepandaiannya bermain musik Pamuji dipercaya
menjadi guru pengajar musik di Sekolah Luar Biasa Dharma Putra. Yang ia ajarkan
adalah sesama tuna netra, dengan sabar ia menuntun siswa nya untuk menghafal
setiap kunci dan melodi electone yang ia mainkan.
Bersama guru lain dan siswa Pamuji juga
mengkolaborasikan permainan keyboard dengan alat musik lainnya sehingga tercipta sebuah alunan musik nan merdu dari para penderita difable.
Pamuji pun giat menciptakan lagu salah satu lagu nya
yang berjudul “Hanya Dirimu” sering di
putar di stasiun radio lokal dan menjadi sempat menjadi hits andalan diradio
setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar