Rabu, 31 Desember 2014

Kata Kata Inspirasi : "Tak Bisa Mendengar Bisa Menciptakan Tarian Yang Indah"



Deaf Art Community Modern Dance Tuna Rungu Indonesia

Gerakan -gerakan modern dance biasanya hanya bisa dilakukan oleh orang orang dengan kondisi fisik yang normal.  Namun di kota Jogjakarta ada sebuah group modern yang anggota nya adalah para penyandang tuna rungu.  Kemampuan mereka memadukan gerak dengan musik mengundang decak kagum para penonton, walaupun mereka tidak bisa mendengar. Siapa penggagas berdirinya group dance ini.
Adalah broto wijayanto  yang menjadi motor penggerak dibalik group dance ini  di tahun 2008 pria yang  akrab sehari-hari dipanggil Broto ini   mendirikan komunitas Deaf Art Community (DAC). Sebuah  komunitas Tuna Rungu yang membebaskan anggota nya mengekspresikan diri dalam bidang seni.

Awalnya Sarjana lulusan sebuah Institur Seni di Jogjakarta ini  mengajarkan  dasar-dasar teater kepada anak-anak tunarungu  yang ber tujuan  untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri mereka.
Melaui dasar teater itulah mereka mulai mengembagkan ekspresi berbagai bidang seni. Mulai dari pantomin, puisi gerak hingga capoera hingga  modern dance. Setiap sore puluhan anak tunarungu berkumpul di sekertariat DAC berlatih menari dan modern dance koreografi nya mereka ciptakan sendiri.
Bagaimana mereka memadukan antara gerak dan musik? Ya mereka  menggandeng komunitas beat boxing of jogjakarta yang selalu mendampingi mereka ketika pentas. Suara dentuman keras dari speaker beat boxer ini  memacu jantung mereka sebagai isyarat untuk melakukan pergantian gerakan gerakan. Memadukan kemampuan dance modern, capoera dan teater membuat komunitas ini kerap diundang ke berbagai macam acara di berbagai daerah
Komunitas ini juga membuka kelas bahasa isyarat gratis kepada masyarakat yang pengajarnya adalah tunarungu. Setiap orang dapat bergabung bila ingin mempelajari bahasa isyarat, yang guru nya adalah para tuna rungu.

Komunitas ini telah menumbuhkan rasa percaya diri para penderita tunarungu melalui bidang seni dan menjauhkan merka dari keterasingan. Banyak orang tua yang terbantu dengan adanya komunitas ini dalam mendidik anak-anak penderita tuna rungu, mereka jadi lebih percaya diri dalam menghadapi hidup Komunitas ini juga telah meyatukan penderita tuna rungu sekitar Jogjakarta guna menjalin persaudaraan
Bagi broto hidup dengan anak-anak Deaf Art Community adalah anugrah memberi semangat kepada mereka agar dapat sukses di kemudian hari adalah cita-citanya. (ADK).

Senin, 29 Desember 2014

Kata Kata Inspirasi : Tak Bisa Melihat Mengajarkan Orang yang Bisa Melihat

David Franky Guru Les Matematika Tuna Netra


Di bekasi jawa barat  ada seorang guru les matematika tuna netra, uniknya murid yang diajarkan adalah anak-anak normal. Berkat bimbingannya kini murid- murid lesnya yang mendapatkan prestasi gemilang.
David Franky Novianto  terlahir dengan kondisi fisik  sempurna. dahulu ia  bisa melihat seperti manusia normal pada umumnya, namun sejak 13 tahun lalu penglihatannya menurun dan akhirnya mengalami kebutaan total, akibat penyakit diabetes kronis yang diderita nya. 
Pria yang akrab dipanggil david ini sempat depresi dan  terpuruk di kala itu. Namun iaTak mau berlama-lama larut dalam keterpurukan. Pria yang memiliki gelar sarjana akuntansi di salah satu universitas swasta di depok ini,  memikirkan cara agar dirinya bisa  bangkit. Setelah  merenungkannya, david menemukan ide.
Kecintaannya terhadap matematika membuat David menemukan jalan. Dimulai dari mengajarkan sang anak chintya yang kemudian berhasil mendapatkan nilai matematika di sekolah, akhirnya banyak teman sang anak yang kemudian meminta les kepada David.


David menggunakan metode hitung cepat yang ia ciptakan sendiri, ketika ia sedang merenung yang ia namakan David tekhnik. Pria 42 tahun ini juga sabar membimbing muridnya satu persatu sampai bisa dalam mengerjakan soal-soal matematika. Juga menggunakan alat peraga sederhana yang ia buat sendiri untuk menjelaskan bangun ruang.
Berkat didikan david matematika yang dahulu dianggap sulit oleh murid lesnya kini dianggap mudah.  Nilai matematika muridnya  di sekolah meningkat tajam, yang dahulunya  mendapat nilai lima  kini mendapat nilai  delapan disekolahnya.
Walau banyak murid  nya yang berprestasi david hanya mengenakan biaya 150 ribu per bulan kepada setiap anak yang ia gunakan untuk menyambung hidup bersama ibu dan anaknya. Bagi david selalu berbagi ilmu kepada sesama akan terus ia jalankan hingga akhir hayatnya. (ADK)

Sabtu, 27 Desember 2014

Kata Kata Inspirasi : Pengalaman Pahit Diri Sendiri Tak Perlu Dirasakan Orang Lain

Grace Melia Pendiri Rumah Ramah Rubela

Rubella atau yang dikenal dengan campak jerman  berbahaya bagi ibu hamil terutama  pada tri semester pertama usia kehamilan. Virus ini  dapat  menyebabkan katarak gangguan pendengaran hingga kebocoran pada jantung pada sang bayi ketika dilahirkan. Menurut  data badan kesehatan dunia who kasus rubella di indonesia ditemukan meningkat tiap tahunnya.


Di kota Jogjakarta berdiri sebuah komunitas yang  bernama Rumah Ramah Rubela. Komunitas ini aktif mengkomunikasikan secara preventif,  virus ini menyebar. 
Adalah Grace Melia Kristanto seoran ibu muda pendiri rumaha ramah rubela. Ketika hamil Grace memiliki pengalaman pahit, ia  terkena campak jerman di trisemester pertama kehamilannya, akibatny ketika melahirkan ia dikaruniai anak berkebutuhan khusus, dengan gangguan pendengaran, kebocoran pada jantung dan perkembangan  yang lambat. Waktu itu ia tidak tahu sama sekali tentang penyakit itu. Sempat bingung akhirnya ia mempelajari dengan mecari referensi tentang virus tersebut.


Tak ingin orang lain memiliki pengalaman seperti dirinya, hati Grace  lantas tergerak, ia kemudian  mendirikan komunitas Rumah Ramah Rubella. Bersama teman-teman komunitasnya yang rata-rata memiliki pengalamn seperti dirinya, Grace  berkampanye kepada masayarakat  agar masyarakat sadar dan peduli  tentang bahaya virus ini. terutama bagi pasangan muda yang berencana ingin memiliki anak melalui seminar-seminar dan pameran dan pembagian brosur, terutama pada upaya pencegahan dengan melakukan imunisasi.

Komunitas ini juga membuat forum di media sosial facebook  yang isinya informasi, saling berbagi pengalaman,berbagi semangat  dan isi curahan hati para orang tua yang memiliki anak dengan kelainan akibat rubella kongenital. 

Juga membuat video  yang dishare di youtube mengenai perkembangan anak berkebutuhan khusus yang lahir akibat rubella  guna memberi semangat kepada orang tua lain  yang memiliki pengalaman yang sama.



Di tengah kesibukannya Grace juga sempat menulis buku tentang pengalaman dirinya  yang memiliki dan mengasuh anak berkebutuhan khusus  ia mendonasikan sebagian keuntungannya  untuk kegiatan rumah ramah rubella.

Ibu  berumur 25 tahun ini berharap agar pemerintah mau peduli terhadap virus yang dapat menyebabkan anak terlahir dengan kebutuhan khusus, Sehingga tidak ada lagi anak Indonesia yang lahir dengan rubella kongenital . (ADK)